Bagaimana cara hilangkan kebiasaan anak dalam berkhayal & apakah nanti bisa menjurus menjadi suka berbohong?
Februari 27, 2011 Tinggalkan komentar
Anak-anak yang suka berkhayal menunjukkan bahwa imajinasi-nya cukup tinggi. Ketika anak menceritakan khayalannya, adalah kesempatan bagi orang tua untuk membuat anak merasa di dengarkan & di sayang oleh orang tua. Lama-lama biasanya kebiasaan berkhayal akan berkurang.
Pernyataan di atas adalah di asumsikan bahwa anak berkhayal untuk hal yang positif. Akan tetapi memang dalam beberapa situasi, anak-anak berkhayal sebagai sarana pelarian dari kehidupannya yang dianggapnya kurang menyenangkan. Kehidupan kurang menyenangkan misalnya ada permasalahan dengan saudara, teman, orang tua, guru, dan lainnya. Dengan berkhayal mereka bisa bebas membayangkan apa saja yang bisa menyenangkan hatinya.
Untuk mengurangi kebiasaan anak untuk berkhayal, bisa ditambah jumlah waktu komunikasi antara orang tua & anak, sehingga waktu anak untuk berkhayal otomatis jadi berkurang. Dan juga dengan lebih sering komunikasi, akan lebih mudah bagi orang tua untuk mendeteksi seandainya anak berkhayal sebagai pelarian atas permasalahan dalam hidupnya, sehingga bisa di antisipasi sejak dini.
Tentang anak yang suka berbohong, pada dasarnya semua perilaku anak yang negatif, biasanya ada penyebab emosi negative-nya. Dalam hal perilaku berbohong, penyebab yang paling umum adalah perasaan takut dengan resiko jika berkata jujur. Takut dimarahi, takut di omelin, takut dipukul, takut diadukan ke orang lain, takut dinasehati berkepanjangan, takut mengecewakan orang tua, dan lainnya. Selama trauma karena perasaan takut masih ada, biasanya akan sulit bagi anak untuk bisa berkata jujur, walaupun pada dasarnya anak tersebut adalah anak yang baik.
Bagaimana hubungan berkhayal dengan berbohong? Seandainya ada, kemungkinannya kecil. Karena penyebab berbohong biasanya karena ada trauma karena perasaan takut yang terpendam. Dan trauma pada diri anak sangat jarang disebabkan karena anak tersebut suka berkhayal.
Dan untuk menghindari anak supaya mudah berkata jujur adalah dengan membantu anak untuk merasa aman & nyaman untuk berkata jujur. Beberapa hal yang bisa membantu untuk hal tersebut adalah jarang menunjukkan kemarahan kepada anak, tetap menjaga komunikasi sehingga anak merasa di dengarkan, berusaha mengerti perasaan anak. Dan yang paling penting adalah membuat anak merasa di saying tanpa syarat. Bahwa apapun yang terjadi dalam hidupnya, dirinya tetap disayang oleh orang tua apa adanya. Dan membuat anak merasa bahwa semua perilaku-nya yang baik bukan untuk menyenangkan orang tua, tapi dilakukan untuk kebaikan dirinya sendiri, membuat perilaku baik pada diri anak lebih mudah untuk dipertahankan dalam jangka panjang.
Semoga Membantu.
Syahriar Rizza
Terapis Hati